Pada hari selasa kami sekeluarga
liburan ke Bandung.Kami berangkat dari
rumah jam 05:00 WIB.Sepanjang perjalanan sangat seru dan
menyenangkan.Perjalanan ke Bandung ditempuh kurang lebih 3 jam.
Tujuan pertama kami adalah Padepokan Dayang Sumbi.Padepokan Dayang Sumbi adalah tempat pembudidayaan ulat sutera.Di sana kami melihat animasi tentang ulat sutera,belajar membedakan ulat sutera Jepang,Indonesia dan Thailand dan juga membedakan jenis kelaminnya kemudian kami juga melihat proses pembiakan/daur hidup ulat sutera dari mulai telur-larva/ulat sutera-kepompong/pupa-kupu-kupu.Selain itu kami juga melihat bagaimana cara mengolah serat ulat surera menjadi benang sutera sampai ditenun menjadi kain sutera. Alangkah menakjubkan 1 buah kepompong bisa menghasilkan serat sepanjang 1600 m atau 1,6 km. Selain itu kami juga diajak lomba menangkap jangkrik dan balapan bakiak kemudian dilanjutkan makan siang .
Selanjutnya kami meneruskan perjalan ke Saung Angklung Mang Udjo.Saung Angklung Mang Udjo merupakan sanggar seni sebagai tempat pertunjukan seni,laboratorium pendidikan sekaligus sebagai objek wisata budaya khas Jawa barat dengan mengandalkan semangat gotong royong antar sesama warga desa.Pertunjukan bamboo Saung Mang Udjo terdiri dari demonstrasi wayang golek,Helaran yakni suatu permainan angklung yang dimainkan dengan riang gembira karena ditujukan untuk menghibur dan umtuk menunjukan rasa syukur pada Tuhan Yang maha Esa.Selain itu ada sajian tari tarian seperti tari topeng dan tari merak. Kemudian ada juga pertunjukan calung,arumba yang merupakan singkatan dari A untuk alunan Rum untuk rumpun dan Ba untuk bambu. Bermacam macam jenis angklung juga ditampikan yaitu angklung mini ,angklung Padaeng atau disebut juga angklung Do Re Mi. Sampai pada akhir acara kita diberi kesempatan untuk belajar bermain angklung bersama.
Hal menarik yang kami dapat dari berkunjung ke Saung Angklung Mang Udjo bahwa angklung merupakan alat musik yang memiliki 5M:Mudah,Murah,Mendidik,Menarik dan Masal. Setelah dari Saung Angklung Mang Udjo kami pulang ke Jakarta.
Tujuan pertama kami adalah Padepokan Dayang Sumbi.Padepokan Dayang Sumbi adalah tempat pembudidayaan ulat sutera.Di sana kami melihat animasi tentang ulat sutera,belajar membedakan ulat sutera Jepang,Indonesia dan Thailand dan juga membedakan jenis kelaminnya kemudian kami juga melihat proses pembiakan/daur hidup ulat sutera dari mulai telur-larva/ulat sutera-kepompong/pupa-kupu-kupu.Selain itu kami juga melihat bagaimana cara mengolah serat ulat surera menjadi benang sutera sampai ditenun menjadi kain sutera. Alangkah menakjubkan 1 buah kepompong bisa menghasilkan serat sepanjang 1600 m atau 1,6 km. Selain itu kami juga diajak lomba menangkap jangkrik dan balapan bakiak kemudian dilanjutkan makan siang .
Selanjutnya kami meneruskan perjalan ke Saung Angklung Mang Udjo.Saung Angklung Mang Udjo merupakan sanggar seni sebagai tempat pertunjukan seni,laboratorium pendidikan sekaligus sebagai objek wisata budaya khas Jawa barat dengan mengandalkan semangat gotong royong antar sesama warga desa.Pertunjukan bamboo Saung Mang Udjo terdiri dari demonstrasi wayang golek,Helaran yakni suatu permainan angklung yang dimainkan dengan riang gembira karena ditujukan untuk menghibur dan umtuk menunjukan rasa syukur pada Tuhan Yang maha Esa.Selain itu ada sajian tari tarian seperti tari topeng dan tari merak. Kemudian ada juga pertunjukan calung,arumba yang merupakan singkatan dari A untuk alunan Rum untuk rumpun dan Ba untuk bambu. Bermacam macam jenis angklung juga ditampikan yaitu angklung mini ,angklung Padaeng atau disebut juga angklung Do Re Mi. Sampai pada akhir acara kita diberi kesempatan untuk belajar bermain angklung bersama.
Hal menarik yang kami dapat dari berkunjung ke Saung Angklung Mang Udjo bahwa angklung merupakan alat musik yang memiliki 5M:Mudah,Murah,Mendidik,Menarik dan Masal. Setelah dari Saung Angklung Mang Udjo kami pulang ke Jakarta.
Dalam menulis sebuah cerita, isinya sebaiknya tidak digabung semua dalam satu paragraf, tetapi dibagi-bagi dalam beberapa paragraf per setiap gagasan. Biasakan memberikan spasi setelah tanda titik di akhir kalimat.
ReplyDeleteBagus sebagai permulaan menulis cerita, yang jelas mencoba menggunakan bahasa cerita yang mudah dimengerti oleh pembaca. setiap topik agar ditulis dalam satu paragraf dan kalo bisa diruntut ceritanya jangan lompat lompat. selamat mencoba dengan cerita yang lain..saya yakin semakin banyak kamu menulis semakin akan mengalami perbaikan dalam pemilihan bahasa dan alur ceritanya...
ReplyDelete